Facebook Dibuat Untuk Merubah Irama Hidupmu, Berhati-Hatilah

Mark Zuckerberg, menanggapi tuduhan bahwa jaringan sosial yang dibangunnya adalah bagian dari kampanye hitam pemilu AS, tentu saja ini menakutkan. Facebook sendiri diluncurkan lima tahun lalu, untuk memperluas kapasitas masyarakat dalam membangun dan memelihara hubungan sosial dengan sesamanya. Orang lebih banyak berbagi, bahkan jika hanya dengan teman dekat atau keluarga, menciptakan budaya lebih terbuka dan mengarah ke pemahaman yang lebih baik dari kehidupan dan perspektif orang lain. Kami percaya bahwa ini akan menciptakan banyak hubungan kuat antara orang dan bahwa hal itu membantu orang bisa memiliki lebih banyak ragam sudut pandang. Dengan membantu orang membentuk hubungan ini, kami berharap untuk rewire cara orang menyebar dan mengkonsumsi informasi.  Kami pikir infrastruktur informasi dunia harus menyerupai grafik social, jaringan dibangun dari bawah ke atas. Kami juga percaya bahwa memberikan kontrol adalah prinsip dasar rewiring ini. Keyakinan tersebut diatas terbukti tidak teruji oleh waktu.

Alih-alih menciptakan hubungan yang lebih kuat, Facebook telah menciptakan kecemasan dan kecanduan bagi hampir setiap penggunanya. Bahkan menciptakan perpecahan dan permusuhan dari mereka yang sebelumnya berteman baik. Beberapa penelitian telah menetapkan bahwa menggunakan Facebook mengurangi kepuasan hidup, orang – orang menjadi lebih banyak membandingkan diri dengan teman-te,an facebooknya bahkan selebritis.  Sebuah percobaan dilakukan di Denmark pada tahun 2015. Penelitian ini melibatkan kelompok kontrol yaitu orang-orang yang menggunakan facebook, serta kelompok yang dijauhkan dari facebook dan sosial media lain.  Hasil menunjukkan bahwa orang-orang di jaringan sosial 55% lebih mungkin untuk merasa stres; salah satu sumber stres adalah rasa iri dengan kehidupan teman jejaraing sisial yang dinilai lebih sempurna.  Zuckerberg cenderung terlihat tidak ingin memperbaiki kesalahan ini dan atau berhenti bermain-main dengan apa yang orang lihat di jaringan sosial. Sebaliknya, pembicaraan manifesto baru tentang Facebook seolah-olah itu sebuah negara atau blok supranasional bukan hanya teknologi komunikasi.

Bukannya memfasilitasi komunikasi antara orang-orang yang telah menjadi bagian dari sosial kelompok dukungan offline, dia justru ingin menerapkan hubungan komunikasi ala facebook ini ke dunia nyata: Jelas, itu cara yang lebih efektif untuk menyingkirkan para pesaingnya. CEO Facebook ini mengatakan tim nya bekerja dengan kecerdasan buatan yang menandai informasi yang ofensif – seperti kekerasan, pernyataan negatif, dan pornografi- namun tetap menyerahkan keputusan akhir pada manusia penggunanya.

Jika pengguna menyerahkan seluruhnya pada robot, tentu saja ini sangat tidak memuaskan.  Zuckerberg sendiri menyarankan pengguna facebook untuk mengaktifkan semua filter yang disediakan. Dimanakah batas Anda akan keterbukaan informasi? Apakah itu pada kekerasan? Pada konten grafis yang tidak senonoh? Apakah Anda selalu memperbaiki pengatiran privasi Anda? Kami, facebook, secara berkala akan selalu mengingatkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini agar pengguna ikut berpartisipasi menyaring informasi yang kami berikan di news feed mereka tanpa harus melihat yang tidak ingin dilihatnya. Bagi mereka yang masih menggunakan setting default, informasi hanya di filter berdasarkan interaksi yang dilakukan saja. Dimana Anda menempatkan suka, berita atau konten apa yang Anda bagikan, dimana Anda bereaksi dengan love. Ini memberikan masukan pada mesin kami untuk menentukan berita apakah yang disajikan. Dengan menguasai Whatsapp pelengkap Messenger, Zukerberg bisa saja menguasai dan mengendalikan cara manusia berkomunikasi dengan orang-orang sekitarnya.Mereka tidak menyadari bahwa ini adalah raksasa baru dalam hal sosialisasi.

Tags: